Kamis, 02 Mei 2013

Peran guru dalam pembelajaran


Peran guru dalam pembelajaran
a.      Guru sebagai motivator
Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik . penganekaragaman cara belajar memberikan penguatan dan sebagainya, juga dapat memberikan motivasi pada anak didik untuk lebih bergairah dalam belajar. Peran guru sebagai motivator diharapkan agar dapat mendorong anak didik untuk lebih bergairah dan aktif belajar. Peran ini sangat penting dalam interaksi edukatif.
b.      Guru sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan apakah anak didiknya berhasil atau tidak. (Yulianto, 2010. Online)
c.       Guru sebagai supervisor
Sebagai supervisor, Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Tehnik-tehnik supervisi harus dikuasai oleh guru dengan baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar mengajar menjadi lebih baik. Untuk itu kelebihan yang dimiliki supervisor bukan hanya karena pengalamannya, pendidikannya, kecakapannya, atau keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, atau karena memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol daripada orang-orang yang disupervisinya (Yulianto, 2010. Online)
d.      Guru sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar untuk anak didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik. Selain itu, sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna untuk  menunjang tercapainya tujuan dalam proses belajar-mengajar, baik yang berwujud narasumber, buku teks, majalah, surat kabar, maupun sumber belajar lainnya. (Indien, 2011. Online)
e.       Guru sebagai Administrator
Sebagai administrator, guru harus dapat mengerjakan urusan tata usaha seperti membuat daftar induk, raport, serta dapat mengkordinasi segala pekerjaan disekolah secara demokratis. (Yulianto, 2010. Online)
f.       Guru sebagai Inovator
Guru adalah inovator dalam segala hal. Guru harus mempunyai banyak inovasi, khususnya terkait dengan kegiatan pembelajarannya sehingga proses pembelajaran menjadi sesuatu yang terbaik sepanjang perkembangan jaman. Inovasi yang diciptakan oleh guru adalah sesuatu yang menjaid bagian utama dari kehidupan, di sekolah, di masyarakat ataupun di kehidupan secara menyeluruh. (Irawan, 2010.Online)
g.      Guru sebagai Kreator
Sebagai agen perubahan, maka guru dituntut benar-benar kreatif sehingga mampu menghadirkan proses pembelajaran yang benar-benar efektif. Hal ini sangat penting sebab dengan proses yang efektif, maka kemungkinan ketercapaian setiap program pembelajaran akan meningkat secara signifikan. Hal lain yang akan didapat dari guru yang kreatif adalah suasana belajar yang kondusif, dalam artian anak-anak jadi senang di kelas
dan enggan meninggalkan proses pembelajaran sebab suasana belajarnya tidak membosankan. (Forumotion, 2009. Online)

h.      Guru sebagai Informator
guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu penetahuan dan teknologi, selain memberikan bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Jadi, tugas guru sebagai informator adalah guru dapat menjadi sebagai sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. (Irawan, 2010. Online)
i.        Guru sebagai Organisator
Guru sebagai organisator yang berarti guru harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems). (Irawan, 2010. Online)
j.        Guru sebagai Inisiator
Peran guru disini adalah bahwa guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi. (Utami, 2012. Online)
k.      Guru sebagai Moderator
Guru harus mampu mengarahkan kegiatan pembelajaran dengan baik. Sehingga mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan di awal. (Utami, 2012. Online)
l.        Guru sebagai Komunikator
Seorang guru harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat kepada anak didiknya. Sehingga guru dapat menyalurkan Ilmu yang dimilikinya kepada anak didik yang akan diteruskan sampai generasi-generasi selanjutnya. (Forumotion, 2009. Online)
m.    Guru sebagai demonstrator
Guru hendaknya mempergakan apa yang diajarkan secara diktatis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, serta tujuan pengajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
(Irawan, 2010. Online)
n.      Guru sebagai Transformator
guru harus bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. (Syamsudin, 1999)
o.      Guru sebagai korektor
guru harus dapat membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Semua nilai yang baik harus bisa dipertahankan oleh guru dan nilai yang buruk harus disingkirkan dari watak dan jiwa anak didik. (Syamsudin, 1999)
p.      Guru sebagai Inspirator
guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik. Selain itu, guru juga harus dapat memberi petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik. (Syamsudin, 1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar